Baru ini sering kita jumpai kata “Jaman Now”, kata tersebut sering kita jumpai mulai tahun 2016 dan semakin menyebar baru ini. Penyebaran itu berkembang seiring dengan tumbuhnya anak di era tahun 2000 yang menginjak remaja ditahun 2018.
Nah bagaimana kata tersebut bisa menyebar tanpa kita sadari? Tentunya tidak luput dari generasi sebelumnya yang melahirkan anak “Jaman Now”. Tidak mungkin kan anak tumbuh dari kekosongan dan tiba-tiba ada?. Seperti orang tua tahun 70an melahirkan anak tahun 90an, pandangan dari segi 70an pun juga berbeda.
Begitu pula orang tua tahun 80-90an yang melahirkan anak jaman now. Yang dimaksud disini pendidikan lah yang membuat lahirnya anak jaman now, tidak hanya eranya. Jadi kita tidak bisa menyalahkan generasi baru karena kita sendirilah yang menciptakan nya.
Baiklah, dari sini bukan berarti kata “Jaman Now” itu negatif. Nenek jaman now pun ada hehhehe.. Tentunya dibalik kata jaman now yang dipandang sebelah mata karena termakan budaya asing, dan perpaduan budaya asing yang melokal serta pertumbuhan kedewasaan yang terlalu cepat, pandangan positif juga timbul. Pandangan positif tersebut terletak pada kemampuan anak jaman now yang terkesan cepat menguasai teknologi, pintar dalam menyiasati sesuatu, memiliki bakat yang besar dan hal-hal positif lainnya.
Sebelumnya terimakasih telah membaca tulisan saya, tulisan ini tidak bermaksud menyinggung atau memprovokasi pembaca. Karena dalam tulisan ini, penulis bersifat netral. Jika ada tanggapan ataupun saran, bisa dituliskan dikomentar tetapi jangan spam ya.. Terimakasih!
anak jaman sekarang kecil2 udah hot, wkwk