Pada tanggal 20 Agustus 2024, tim Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Riau telah sukses menyelenggarakan pelatihan pembuatan hidroponik di Gedung Serbaguna Desa Bukit Lembah Subur, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi pertanian modern guna meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat desa.
Pelatihan ini dihadiri oleh sejumlah besar warga desa yang sangat antusias untuk belajar dan memahami lebih dalam tentang teknik bercocok tanam tanpa tanah ini. Hidroponik, sebagai metode bercocok tanam yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam, menarik perhatian banyak orang karena fleksibilitasnya dalam penerapan serta hasil yang menjanjikan. Hidroponik menggunakan larutan nutrisi yang menyediakan semua zat hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, menjadikannya pilihan ideal bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan lahan.
Pemaparan Materi: Definisi, Keunggulan, dan Manfaat Hidroponik
Pelatihan ini dibuka dengan pemaparan dasar mengenai hidroponik oleh Salsa Hafizha, seorang pemateri dari tim KUKERTA MBKM. Salsa menjelaskan bahwa hidroponik adalah teknik bertanam yang semakin populer karena bisa dilakukan di area terbatas, seperti di dalam rumah atau di atap gedung. Metode ini sangat efisien dalam penggunaan lahan dan waktu, sehingga cocok untuk masyarakat yang tinggal di perkotaan atau di daerah dengan lahan terbatas.
Salah satu keunggulan utama dari hidroponik yang ditekankan oleh Salsa adalah kemampuan sistem ini untuk mengontrol lingkungan tanam secara optimal. Dengan metode hidroponik, para penanam bisa mengatur jumlah air, nutrisi, cahaya, dan suhu yang dibutuhkan oleh tanaman. Ini memberikan keuntungan besar dalam memastikan tanaman tumbuh sehat, produktif, dan bebas dari hama serta penyakit. Selain itu, hidroponik juga dinilai lebih ramah lingkungan karena efisiensi penggunaan air yang tinggi. Dalam sistem ini, air yang digunakan dapat didaur ulang sehingga mengurangi kebutuhan air secara keseluruhan, yang tentunya sangat bermanfaat di daerah yang memiliki keterbatasan sumber daya air.
Demonstrasi Pembuatan Hidroponik: Langkah Nyata Pemberdayaan Masyarakat
Setelah pemaparan teori, pelatihan dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan sistem hidroponik sederhana yang dipandu langsung oleh tim KUKERTA. Demonstrasi ini memberikan pengetahuan praktis kepada peserta tentang cara membuat dan mengelola sistem hidroponik di rumah mereka masing-masing. Para peserta diajarkan mulai dari persiapan bahan baku, seperti pipa PVC, wadah penampung air, dan media tanam, hingga cara mencampurkan larutan nutrisi yang sesuai untuk berbagai jenis tanaman.
Antusiasme masyarakat dalam mengikuti pelatihan ini terlihat dari banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan serta menunjukkan ketertarikan mendalam terhadap proses pembuatan hidroponik. Beberapa peserta bahkan langsung mencoba menerapkan pengetahuan yang baru mereka dapatkan dengan membuat sistem hidroponik mini di lokasi pelatihan. Semangat dan partisipasi aktif ini menandakan bahwa masyarakat Desa Bukit Lembah Subur sangat terbuka terhadap teknologi baru yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.
Tantangan dan Peluang dalam Penerapan Hidroponik
Meskipun hidroponik menawarkan banyak keuntungan, seperti yang dijelaskan dalam pelatihan, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi oleh masyarakat yang ingin menerapkan metode ini. Salah satu tantangan utama adalah investasi awal yang dibutuhkan untuk membeli peralatan hidroponik, terutama untuk sistem yang lebih canggih. Biaya ini bisa menjadi kendala bagi beberapa warga desa, meskipun ada opsi untuk memulai dengan sistem hidroponik sederhana yang lebih terjangkau.
Selain itu, Salsa juga mengingatkan bahwa pengetahuan yang mendalam tentang nutrisi tanaman dan manajemen sistem hidroponik sangat penting untuk keberhasilan. Penanam perlu terus belajar dan beradaptasi dengan teknologi ini agar dapat mengoptimalkan hasil pertanian mereka. Salsa menekankan bahwa meskipun tantangan tersebut ada, manfaat jangka panjang dari hidroponik, seperti peningkatan produktivitas dan keberlanjutan, jauh lebih besar dibandingkan dengan kesulitan awal yang mungkin dihadapi.
Sistem hidroponik, ketika diterapkan dengan baik, dapat memberikan hasil yang luar biasa. Tanaman yang ditanam dengan metode ini biasanya tumbuh lebih cepat dan lebih sehat dibandingkan dengan metode konvensional. Ini dikarenakan kontrol penuh yang dimiliki penanam terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Selain itu, karena tidak menggunakan tanah, risiko serangan hama dan penyakit juga berkurang secara signifikan. Oleh karena itu, hidroponik bisa menjadi solusi yang sangat efektif untuk meningkatkan produktivitas pertanian di daerah dengan lahan yang terbatas atau tanah yang kurang subur.
Membangun Kesadaran dan Semangat Berkelanjutan
Melalui pelatihan ini, tim KUKERTA MBKM Universitas Riau berharap dapat membangun kesadaran di kalangan masyarakat tentang pentingnya teknologi pertanian yang berkelanjutan. Salsa menegaskan bahwa sistem hidroponik bukan hanya sekadar metode bercocok tanam, tetapi juga merupakan langkah menuju masa depan yang lebih hijau dan efisien. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menerapkan hidroponik, diharapkan akan terjadi pengurangan penggunaan pestisida dan peningkatan efisiensi penggunaan air, yang semuanya berdampak positif terhadap lingkungan.
Selain aspek lingkungan, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam bercocok tanam, yang pada akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Dengan hidroponik, masyarakat Desa Bukit Lembah Subur memiliki kesempatan untuk menghasilkan tanaman berkualitas tinggi yang bisa dijual dengan harga yang lebih baik di pasar. Ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan mereka tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi di desa tersebut.
Komitmen Terhadap Pemberdayaan Masyarakat
Pelatihan pembuatan hidroponik ini merupakan salah satu program kerja yang dirancang oleh tim KUKERTA MBKM Universitas Riau sebagai bagian dari komitmen mereka untuk memberdayakan masyarakat melalui pendidikan dan teknologi. Melalui program ini, tim KUKERTA berusaha untuk memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Bukit Lembah Subur. Selain pelatihan hidroponik, tim KUKERTA juga berencana untuk mengadakan berbagai kegiatan lain yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat di berbagai bidang.
“Kami percaya bahwa melalui program-program seperti ini, kami bisa membantu masyarakat untuk menjadi lebih mandiri dan siap menghadapi tantangan di masa depan,” ujar Salsa Hafizha, salah satu anggota tim KUKERTA.
“Dengan hidroponik, kami tidak hanya memperkenalkan teknologi baru, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.”
Pelatihan ini juga mendapatkan respon positif dari pemerintah setempat. Kepala Desa Bukit Lembah Subur menyampaikan apresiasinya terhadap upaya yang dilakukan oleh tim KUKERTA MBKM Universitas Riau. Beliau berharap agar pelatihan seperti ini bisa terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan diperluas ke desa-desa lain di sekitar Kecamatan Kerumutan.
Kesimpulan dan Harapan Masa Depan
Pelatihan pembuatan hidroponik yang diselenggarakan oleh tim KUKERTA MBKM Universitas Riau pada 20 Agustus 2024 di Desa Bukit Lembah Subur telah berhasil menarik minat dan antusiasme masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada peserta, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk menerapkan teknologi pertanian modern yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya hidroponik, diharapkan semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk mencoba dan mengembangkan metode ini di rumah atau di lahan mereka masing-masing. Hidroponik bukan hanya solusi bagi mereka yang memiliki keterbatasan lahan, tetapi juga langkah menuju masa depan pertanian yang lebih hijau, sehat, dan produktif.
Tim KUKERTA MBKM Universitas Riau berharap bahwa melalui pelatihan ini, masyarakat Desa Bukit Lembah Subur dapat terus mengembangkan keterampilan mereka dalam bercocok tanam, dan pada akhirnya, dapat meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi tim KUKERTA lainnya untuk terus berinovasi dalam program kerja mereka, demi memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat.
Pelatihan ini merupakan bukti nyata bahwa dengan semangat gotong royong dan keinginan untuk belajar, masyarakat dapat mengatasi berbagai tantangan dan meraih masa depan yang lebih baik. Dengan hidroponik, masyarakat Desa Bukit Lembah Subur telah mengambil langkah pertama menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan masa depan yang lebih cerah.