Sering kali, para pelaku dan pemilik usaha terlalu fokus untuk mendapatkan pelanggan baru dan “menelantarkan” pelanggan lama. Asumsinya, pelanggan yang sudah diperoleh langsung dianggap merupakan pelanggan setia. Padahal, retensi pelanggan alias customer retention sama pentingnya dengan akuisisi pelanggan baru atau customer acquisition.
Mengapa? Karena pada dasarnya, biaya untuk retensi pelanggan jauh lebih rendah dibandingkan biaya akuisisi pelanggan baru. Soalnya, pelanggan yang sudah ada sudah kenal dan familiar dengan brand maupun produk/layanan Anda, sehingga secara garis besar mereka sudah memiliki keinginan dan ketertarikan untuk menggunakan produk/layanan Anda.
Akan tetapi, sebenarnya apa saja ya keuntungan dari customer retention? Untuk mendapatkan jawabannya, yuk simak dulu penjelasan di bawah ini yang mencakup apa itu customer retention hingga manfaat yang bisa bisnis Anda rasakan dengan menjalankan strategi retensi pelanggan! Selamat membaca, ya!
Apa Itu Customer Retention?
Berbeda dari akuisisi pelanggan baru, customer retention alias retensi pelanggan merupakan strategi upaya yang dilakukan sebuah bisnis untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Tujuannya adalah untuk menjaga hingga meningkatkan angka penjualan maupun omzet, dan menjaga kelangsungan bisnis dalam jangka panjang.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, menjual produk/layanan kepada pelanggan lama lebih mudah dan murah dibandingkan menjual kepada pelanggan baru. Hal ini juga didukung oleh data, yang menyebutkan bahwa kecenderungan pelanggan yang sudah ada untuk kembali membeli produk/layanan Anda adalah sebesar 70 persen.
Tak hanya itu saja, customer retention juga mampu memberikan hasil yang lebih besar dari segi profit. Dalam suatu studi, tercatat bahwa peningkatan retensi pelanggan sebesar 5 persen dapat meningkatkan profit lebih dari 5 persen.
Ada berbagai alasan mengapa customer retention lebih efisien dibandingkan akuisisi pelanggan baru. Salah satunya adalah karena pelanggan yang sudah ada juga sudah lebih familiar dengan produk/layanan Anda. Mereka sudah merasakan kegunaan dan manfaatnya, sehingga wajar jika mereka punya kecenderungan lebih tinggi untuk terus menjadi pelanggan. Apalagi jika Anda imbangi juga dengan pelayanan berkualitas yang memuaskan mereka.
Sementara itu, pelanggan baru pada dasarnya masih awam tentang produk/layanan Anda. Mereka barangkali pernah mendengar nama brand Anda, tapi belum pernah atau belum tertarik mencoba.
Atau mungkin mereka malah belum pernah dengar nama brand Anda sama sekali. Oleh karena itu strategi untuk customer acquisition cenderung jauh lebih kompleks, karena hal ini juga berkaitan dengan brand awareness.
Keuntungan Customer Retention untuk Bisnis Anda
Sekarang, Anda sudah tahu lebih baik apa itu customer retention. Lalu, apa keuntungan menjalankan strategi retensi pelanggan bagi bisnis Anda, ya? Simak daftar dan penjelasannya berikut ini.
- Efisiensi biaya untuk peningkatan laba.Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, akuisisi pelanggan baru secara garis besar membutuhkan biaya pemasaran yang lebih besar. Apabila Anda sudah memiliki pelanggan yang ada saat ini, akan jauh lebih efisien dari segi biaya pemasaran apabila Anda terus menjaga loyalitas mereka.
Dan jika pelanggan yang sudah ada tetap melakukan transaksi, namun biaya pemasaran bisa Anda tekan, tentu secara teori laba bisnis Anda akan mengalami peningkatan.
- Menjaga loyalitas pelanggan.
Seperti yang barangkali sudah Anda sadari dan pahami, customer retention sangat berkaitan erat dengan loyalitas pelanggan. Karena pada dasarnya, strategi retensi pelanggan ini merupakan upaya untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada agar setia dan tidak beralih jadi pelanggan brand lain.Oleh karena itu sering kali strategi retensi pelanggan berkaitan dengan bagaimana menjaga loyalitas dengan memberikan pelayanan berkualitas. Dengan begitu, pelanggan akan merasa senang dan tidak ragu untuk memberikan testimoni positif.Lebih jauh lagi, testimoni positif ini juga dapat meningkatkan kredibilitas produk/layanan Anda, yang bisa meyakinkan pelanggan baru untuk akhirnya mencoba produk/layanan yang Anda tawarkan.
- Pelanggan loyal lebih menguntungkan.Berdasarkan data, pelanggan yang sudah ada berkontribusi dengan menghasilkan 23 persen pendapatan dan laba dibandingkan pelanggan biasa. Tak hanya itu saja, pelanggan yang sudah ada juga cenderung tidak berkeberatan jika suatu saat nanti Anda memutuskan untuk menaikkan harga produk/layanan.
Meski demikian, bukan berarti Anda lantas bisa sembarangan menaikkan harga, ya! Pendapatan seumur hidup untuk kelangsungan bisnis Anda dalam jangka panjang adalah tujuan akhir usaha Anda, dan hal ini hanya bisa diperoleh lewat strategi customer retention yang efisien.
Dalam customer retention, engagement yang aktif sangatlah penting. Dan ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan dalam hal customer engagement. Salah satunya adalah menjalankan program loyalitas alias loyalty program. Hal ini sudah diterapkan brand-brand besar hingga saat ini.
Contohnya Starbucks yang menawarkan star untuk dikumpulkan pelanggan dari setiap transaksi, dan star tersebut nantinya bisa ditukar dengan produk gratis. Contoh lain adalah loyalty program dengan sistem tiering seperti yang diterapkan Gojek atau Shopee.