Manusia diciptakan oleh Allah SWT bukan hanya untuk menjalani kehidupan, tapi juga untuk beribadah kepada-NYA.
Dalam hidup bermasyarakat, kita diwajibkan untuk hidup rukun, saling membantu satu sama lain.
Nah, setiap orang mempunyai kebiasaan dan kepribadian yang berbeda-beda. Setiap orang mempunyai permasalah hidup yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya.
Ketika kita mempunyai masalah pribadi, harus segera kita selesaikan. Namun, bagaimana masalah bisa selesai tanpa ada masukan dan saran dari orang lain?.
Tentu sangatlah berat untuk memikirkan itu sendiri. Diperlukan seseorang yang dapat dipercaya untuk dimintai nasehat. Dan orang yang kita pilih haruslah bukan yang sembarangan, tapi yang bisa memberikan masukan terbaik.
Siapa orang itu?
Kalau saya pribadi, saya lebih memilih seorang guru Ngaji.
Kenapa?
Karena beliau lah yang mengajarkan saya bagaimana mengaji yang benar dari kecil. Mungkin ada juga yang dari kecil guru ngajinya ustad A, kemudian beberapa tahun kedepan, ustad B, dan seterusnya.
Tapi ketika kita mulai beranjak dewasa dan mempunyai keluarga, kita harus menentukan guru ngaji yang akan kita anut hingga akhir hayat. Kenapa harus seperti itu? karena jika kita gonta-ganti guru, otomatis pendapatnya berbeda-beda antara guru 1 dan guru lainya.
Ilmu yang diterapkan sama, tapi cara penafsirannya kadang berbeda-beda, sehingga cara masuk ke pikiran kita juga berbeda, meskipun pokok pembahasannya sama.
Dengan mengaji, kita akan mendapatkan pencerahan hati, yang menyerap adalah kita sendiri berdasarkan cara penyampaian seorang guru ngaji.
Tetapi, bagaimana kalau kita sendiri tidak tahu, bahkan ragu ketika ada suatu masalah yang menimpa kita, bagaimana cara menyelesaikannya. misalnya masalah keluarga?.
Jika ada masalah keluarga, jika kita pikir sendiri tentu akan membuatnya jadi amburadul, tidak sesuai dengan hukum Islam, sehingga malah membesarkan masalah, karena ketidak tahuan kita cara menyelesaikan masalah dengan baik dan benar.
Bukan hanya masalah keluarga saja, bagi para pemuda permasalah yang sering dialami juga bisa dicurhatkan kepada Guru Ngaji.
Dengan berkonsultasi ke Guru Ngaji, kita akan mendapatkan masukan yang sesuai hukum ajaran Islam, tidak semena-mena menitik beratkan ke salah satu pihak. Mengingat Islam itu yang mengatur kehidupan, bukan sebaliknya.
Guru Ngaji tidak akan menjerumuskan kita dalam hal-hal negatif, itu pasti. Berbeda ketika kita bercurhat kepada sahabat kita, yang terkadang malah menjerumuskan kita dalam kesengsaraan, karena keputusannya memberatkan sebelah pihak.
Sebagai contoh.
Misalnya ada Si A punya masalah dengan istrinya, karena istrinya selalu menuntut kemewahan harta, sedangkan si A sudah berusaha sekuat tenaga, tapi tidak juga terpenuhi.
Jika curhat sama teman, sebagian besar pasti akan menjawab, “halah istri seperti itu kok dipertahankan, ceraikan saja, kasihan badanmu, capek-capek bekerja hanya untuk menuruti istri yang matre. Masih banyak perempuan solehah” Jadi intinya disuruh pisah.
Berbeda jika curhat sama Guru ngaji. Pasti akan memberikan jalan terbaik selain Cerai, karena Cerai itu dibenci Oleh ALLAH SWT seperti yang disebutkan dalam surat al Baqarah ayat 227 disebutkan, “Dan jika mereka berketetapan hati hendak menceraikan, maka sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” Ayat tentang hukum perceraian ini berlanjut pada surat al Baqarah ayat 228 hingga ayat 232. (dikutip dari: www.dalamislam.com)
Jadi pada inti artikel ini, orang yang tepat untuk mencurahkan isi hati, ketika ada permasalah yang paling tepat adalah Guru Ngaji kita sendiri, bukan guru lainnya. Guru ngaji kita sendiri adalah orang yang paling tepat.
Guru Ngaji akan selalu setia membantu muridnya jika ada permasalahan, baik dengan memberikan masukan atau bantuan lainnya.
Mengaji bukan sekedar membaca kitab Al-Quran saja, tetapi kita juga harus mengetahui hukum-hukum menjalani kehidupan sesuai dengan syariat Islam yang terdapat pada hadis sahih.
Jika kita tidak mengetahui hukum melakukan ini-itu, diwajibkan untuk bertanya kepada guru ngaji, supaya tidak salah langkah mengambil keputusan.
Salah satu solusi yang patut dicoba
Yuupz..betul sekali apalagi soal anak..apa salahnya kita coba tips di atas..terimakasih min.
iya benar, kalo dalam urusan spiritual kita asal comot di internet berbahaya….
mengaji (belajar membaca) tidak mengenal usia baik yg sudah tuapun boleh ikutan